Tuesday, February 3, 2009

BelAjaR mEmaHamI yAnG TerBaIk mEnUruT TUHAN


Hari terus berganti, gak kerasa udah hampir enam bulan aku di tvOne, artinya bentar lagi aku bakal ujian akhir. Mmmm bukan bakal ujian akhir tapi lebih tepatnya kamis ini ujian akhirnya… chia…….
Wait… mungkin bukan itu yang pengen aku certain. Kemarin seorang teman, Hamid namanya, mengirimkan sms kepada ku dan menayakan “desy, kekecewaan apa yang pernah kamu alami saat kuliah, yang kamu rasa itu menjadi pemicumu untuk berprestasi?”. Sontak aku langsung teringat kegagalanku mendapatkan beasiswa belajar ke USA beberapa bulan lau, mungkin lebih enak dibilang tahun lalu. OMG… cobaan yang sangat hebat buatku, mengingat saat itu aku begitu sangat yakinnya bakal mendapatkan beasiswa tersebut. Mengigat backgroundku and berbagai lampiran cv yang kucantukan pada waktu itu bisa dibilang lebih baik disbanding para pesaingku saat itu. Keyakinan yang membuncah ditambah kepedeean yang super membuat ku lupa Tuhan punya kuasa atas segalanya.
Berhari2 kutunggu pengumuman akhir setelah melalui berbagai tes, tibala saat yang kutunggu “announcement”. Jantung ku terasa ditusuk dari berbagai sisi, kepalaku tiba2 pusing, badanku rasanya melayang saat melihat namaku tidak tercantum dalam pengumuman tersebut. Tuhan petaka apa ini… bathin ku… aku langsung terdiam tak bersuara… mencoba bersikap tegar… akan tetapi, sesampainya di kos ku di tirto gg. 7 waktu itu, aku tak mampu lagi menahan air ata yang sejak tadi kutahan.
Rasanya aku ingin menggugat Tuhan atas keputusanNya yang kunilai “semena-mena”. Aku ingin protes kepada Tuhan atas segala harapan yang telah ditumbuhkan-Nya di jiwaku. Aku ingin berteriak pada Tuhan “Mengapa dia menanamkan sejuta harapan di diriku untuk kemudian di hancurkan dengan bom waktu yang tak kusadari melekat pada setiap mimpiku tentang beasiswa belajar itu”. Segalanya ingin ku tumpahkan seua kesalahan kepada-Nya.
Waktu pun terus berjalan dengan semangat yang tersisa, aku fokuskan tenaga ku untuk menyelesaikan skripsiku yang sudah 7 bulan tidak tersentu olehku, dengan alasan focus mempersiapkan diri untuk beasiswa tersebut. Berkat kerja keras gila2an tak peduli saat itu matahari atau bulan yang sedang bertugas di atas langit kota Malang, akhirnya dalam kurun waktu kurang dari satu bulan, aku sudah bisa melakukan sidang ujian akhir. Kekuatan kekesalan dan kekecewaan atas kegagalan sebelumnya membuatku siap menghadapi dewan2 penguji pada waktu itu. Tak sia2 akhirnya aku berhasil meyakinkan meraka untuk menuliskan “A TANPA REVISI” pada berita acara ujian ku. PUAS rasanya berhasil menaklukkan semuanya. Akupun kemudian mulai belajar, belajar memahami takdir Tuhan. Au mencoba meyakini “segala hal yang terjadi adalah terbaik di mata-Nya, karena Ia lebih tau apa yang terbaik buat kita daripada kita sendiri”. Jadi teringat dengan sms seorang teman, Aprida, beberapa waktu lalu

“AKU MINTA PADA ALLAH SETANGKAI BUNGA SEGAR, DIA BERI AKU KAKTUS BERDURI. AKU MEMINTA PADA ALLAH HEWAN MUNGIL NAN CANTIK, DIA BERI AKU ULAT BERBULU.AKU SEMPAT SEDIH, KECEWA, DAN PROTES. BETAPA TIDAK ADILNYA INI. TAPI KEMUDIAN KAKTUS ITU BERBUNGA SANGAT INDAH, DAN ULAT PUN TUMBUH DAN BERUBAH MENJADI KUPU-KUPU YANG TERAMAT CANTIK. ITULAH JALAN ALLAH… INDAH PADA WAKTUNYA. ALLAH TIDAK MEMBERI APA YANG KITA HARAPKAN, TAPI IA MEMBERI APA YANG KITA BUTUHKAN. WALAU KADANG SEDIH, KECEWA, DAN TERLUKA…. TAPI, JAUH DI ATAS SEGALANYA, DIA SEDANG MERAJUT YANG TERBAIK BUAT KITA.”

Sungguh berkesan kalimat2 yang terangkai tersebut jika kita mau BELAJAR memahaminya. Aku merasa terkadang kita tidak perlu memaksakan diri meyakininya akan tetapi tidak ada salahnya buat kita untuk BELAJAR memahami kehendak Tuhan. Bukannya aku sok kuat atau apalah, tapi aku hany encoba belajar, walaupun pada faktanya aku masih sering merasa kecewa, aku masih sering ingin mengacungkan tangan untuk memberontak apa yang telah ditetapkan-Nya sebagai TakDir atau JalAn HiDupKu, akan tetapi kembali aku mencoba BeLajAr memahami keputusan-Nya yang memang terlambat bisa kumengerti.
Kembali ke Hamid, dia bertanya lagi “hal yang lebih tragis dong, bukan yang jelang masa kelulusan….”. Aku jadi teringat peristiwa beberapa tahun lalu. Saat itu aku masih duduk di bangku SMP kelas tiga. Saat sedang lelap tidur, tiba2 telpon di rumah berdering. Kutengok jam dinding ternyata menunjukkan pukul 12 malam. Aku sempat bertanya2 siapa yang menelpon malam2 begini. Aku pun mengangka telpon sambil ngantuk “halo….”. “Ayu…” jawab suara si seberang sana menyebut nama tengahku, memang di kalangan keluarga aku lebih dikenal dengan sebutan Ayu, meskipun tidak jarang orang2 baru juga memanggilku dengan nama ini. “ penginapan di Samba kebakaran” begitu lanjut suara di seberang yang tak lain adlah sepupuku. Akupun kaget seketika, penginapan yang dimaksud adalah tepat usaha sekaligus tempat tinggal orang tuaku. Aku pun langsung membangunkan Abangku dengan menggedor2 pintu kamarnya dan memintanya untuk menanyakan detailnya kepada sepupuku. Abang langsung terdiam saat mendapat kabar dari sepupuku, air mata kami pun langsung menetes.
Besokya kami mendapat kabar lengkapnya, orang tua dan keluarga ku seuanya selamat, akan tetapi semua harta beda hangus terbakar. Ibuku pun bingung mau apa setelah itu, padahal Kakak ku yang perempuan, Gadis. masih melanjutkan study di Malang, aku masih SMP dan Abangku Husin masih kuliah. Apa lagi keluarga kami pada waktu itu notabenenya tidak memiliki tabungan. Jadilah gundah gulana merundung… dengan segala upaya akhirnya orang tua ku memutuskan kembali membangun usaha yang sudah mereka rintis sejak puluhan tahun lalu. Upaya megajukan kredit usah ke bank pun tidak terlewatkan. Selain itu Ibu ku yang sangat menginginkan anak2nya bisa mengenyam pedidikan setinggi mungkin memutuskan untuk berjualan tauge keliling sambil memulai kembali usahanya. Tak ayal wajah tua ibu pun semakin keriput, begitu pula ayahku.
Akupun tidak ingin menyia-nyiakan kerja keras orang tua ku, ku putuskan utuk masuk ke SMA terfavorit di kota Banjarmasin, yup SMA Negeri 7 atau lebih dikenal dengan sebutan SMAVEN. Sekolah ini merupakan sekolah paling diunggulkan di banjarmasin, atau bahkan di seantero Kalimantan. Gaung kebesarannya sudah sangat dikenal. Tidak heran jika sekolah ini juga menjadi pilihan kaum elit dan masyarakat Tionghoa di sana. Tak salah jika kemudian Pemerintah kota Banjarmasin memberikan predikat SMA PLUS kepada sekolah ini. Bagi kami Plus bermakna banyak hal, plus pedidikannya, plus kualitasnya, dan juga plus duitnya. Jadilah dia sekolah termahal di kota ku… Beruntungnya masa studi di SMA hanya tiga tahun, sehingga kocek orangtuaku tidak perlu terkuras banyak di sini.
Seiring waktu yang terus bergerak maju, syukurlah usaha orang tua ku juga kembali menanjak. Segala jerih payah, keringat dan usaha yang telah dilakukan akhirnya mengantarkan kami ke kehidupan yang lebih baik hingga saat ini. Hal yang selalu kuingat dari semua itu adalah kerja keras dan tetesan keringat orang tuaku serta berbagai pengorbanan yang dilakukan tak lain demi kemajuan ku beserta ketiga sudaraku. Karenanya, semasa sekolah ataupun kuliah aku selalu berusaha melakukan yang terbaik, sehingga hal itu pula lah yang menjadikan ranking ku selalu di atas. Seingatku hanya dua kali aku keluar dari lima besar, itupun tidak jauh2 amat. Saat kuliah niat dan keinginan untk berprestasi pun tak pernah surut, mugkin karena itu pula Tuhan membalasnya dengan berbagai penghargaan yang kuterima. Saat ini, setelah menyelesaikan program S1 ku dan bekerja di tvOne, masih ada mimpi2 yang asih terus kurajut. Diantaranya meraih beasiswa belajar ke luar negeri. Aku ingin melanjutkan pedidikanku ke jenjang S2 dan S3. sebagaimana yang selalu kuimpikan, aku ingin kelak di belakang namaku tertuliskan Ph. D. alias Philosophical Doctoral. Aku ingin mengeyam pendidikan setinggi2nya, sebagaimana yang selalu diperjuangkan orangtuaku untukku. Mungkin karena semasa hidupnya orang tuaku hanya mampu menyelesaikan pendidikan hingga tamat SMA, mereka sangat berharap anak2 mereka bisa jauh lebih baik. I’ll get it and you’ll call me Desy Ayu Pirmasari, Ph.D.

3 comments:

Anonymous said...

nice blog, salam kenal

amrul said...

yupz bner sob... kita harus bersyukur apa yg telah Allah berikan kepada kita....

J46RIX said...

Its good. jika tulisan kamu ingin lebih dihargai, coba klik : j46rix dari google search