Monday, December 29, 2008

It’s the way I live


Malam ini, jam di dinding sudah menunjukkanpukul 23.00. Biasanya jam segini aku sudah terbaring di tempat tidur dan entah dimana pikiranku berada. Yang pasti ragaku masih di tempat tidurku. Akan tetapi, kali ini jariku masih asyik menari di atas keyboard laptopku yag sudah banyak berjasa dalam hidupku. Yup, laptop yang kuberinama chocky ini sudah bayak menemaniku menulis berbagai hasil karya yang mengantarkanku meraih berbagai penghargaan. Karenanya, meskipun sudah tergolong lemot, aku tetap mencintainya. Dulu sering setiap malam dia menemaniku menyelesaikan berbagai riset untuk diperlombakan. Aku ingat sekali dulu waktu mau membeli laptop ini, aku meminta uang dengan orangtua ku untuk mebelinya. Saat itu, orang tua ku belum punya uang untuk membelikanku, tapi mereka menyadari bahwa betapa pentingnya barang ini buatku, mengingat sebelumnya aku menggunakan komputer. Akan tetapi kondisi kos-kosan ku pada waktu itu tidak memungkinkan lagi untuk tetap menggunakan komputer. Tanpa sepengetahuanku, orangtua ku memutuskan meminjam uang ke bank untuk bisa membelikan laptop buatku. Aku baru tau setelah Kakak perempuanku Gadis memberitahu ku mengeai hal ini.

Akan tetapi, syukurlah Tuhan menjadikanku orang yang tidak menyia-yiakan kerja keras dan harapan orangtuaku dengan keberdaan laptop ini. Aku ingat sekali, laptop ini pertama kali kugunakan untuk menulis karya tulis untuk dperlombakan dalam lomba mahasiswa berprestasi tingakt universitas. Dengan berbagai halangan dan rintangan yang kuhadapi, akhirnya aku bisa meraih juara pertama dalam kopetisi tersebut. Ini mengantarkan aku untuk bisa melanjutka ke tingkat KOPERTIS VII Surabaya. Sekali lagi Tuhan menegaskan bahwa keputusan Ortuku membelikanku laptop tidak salah, karena aku berhasil menjadi juara satu di Kopertis VII, artinya aku punya kesempatan seleksi administrasi di Jakarta. Pada akhirnya, it’s perfect… Aku berhasil lolos 15 besar terbaik nasional. Sungguh bahagia rasanya, apalagi uang hadiah dari lomba ini lebih dari dua kali lipat di atas harga laptopku. Thanks God…

Selanjutnya, bersama Chocky, aku juga berhasil memperoleh beberapa pendanaan dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi untuk beberapa proposal dan beberapa tulisan ilmiahku. Chocky juga menemaniku mengikut PIMNAS XXI di Semarang Juli lalu. Chocky…. Kusadari sudah cukup lama kau menemaniku, tidak jarang aku memaksamu menemaniku menyelesaikan riset dari malam hari hingga matahari terbit. Kau pasrah saja, dan tetap setia mendukungku untuk membuktikan kepada ortuku bahwa bersamamu, aku bisa menghasilkan income lebih banyak dibanding biaya yang aku keluarkan untuk bisa memilikimu.

Oya, my dearest chocky, kamu ingat gak menemaniku menyelesaikan skripsiku dalam dua minggu penuh… Yup, aku terpaksa mempressure mu untuk melakukan hal itu, karena aku sudah mendapat teguran dari dosen2 di jurusan karen tidak pernah bimbingan selama tujuh bulan. Hehehe… yeah, akhirnya proyek riset tersebut bisa terselesaikan juga dalam dua minggu. Tetu saja, semua kulalui bersama mu.

Jadi ingat, ngapain aja aku selama tujuh bulan tidak pernah bimbingan. Ya… ya… ya… aku ingat, aku terlalu asyik dengan aktivitas di koran kampus Bestari, Forum Diskusi Ilmiah, Proyek Program Kreativitas Bidang Kewirausahaan dengan program budidaya Pepino,try IIEF Scholarship, Program Kreativitas Bidang Penulisan Ilmiah, hingga memotivasi kader2 baru penulis ilmiah yang kelak akan mengharumkan nama kampus ku di tingkat lokal, regional, nasional, hingga internasional.

Dari semua, ada satu hal yang masih membuatku penasaran, aku belum bisa menembus event tingkat internasional. Kadang aku berpikir, aku kurang TOTAL memanfaatkan waktuku selama kuliah sehingga aku belum menembus level internasional. Argh… aku harus bisa menembus level tersebut. Karenanya, aku akan terus berusaha mendapatkan beasiswa belajar ke luar negeri. Tidak akan kubiarkan diriku melewatkan kesempatan belajar gratis di negara lain.

Oya, ada satu hal lagi yang sangat ingin aku lakukan yaitu menjadi social worker. Ingin sekali rasanya mengabdikan diri ini untuk orang-orang yang mendapat lebih sedikit kesenangan di dunia ini. Aku ingin membantu para korban perang, kaum miskin, untuk bangkit berdiri. Aku ingin mereka menyadari bahwa dalam hidup ini, mereka tidak akan pernah sendiri. Aku ingin menjadi orang yang bisa memegang bahu mereka agar mereka bisa tetap tegar menghadapi hidup. Aku ingin memeluk mereka erat agar mereka tetap bisa merasa aman, meskipun dentuman ledakan dari tank-tank baja memekakkan telinga. Aku ingin mengajari anak-anak tak berdosa agar mereka kelak menjadi orang-orang yang bisa menciptakan kedamaian dan rasa aman bagi setiap makhluk. Aku ingin kelak mengakhiri hidup bersama mereka agar aku yakin bahwa sebelum ragaku berpisah dengan jasadku, aku telah berusaha membuat dunia ini lebih baik atau setidaknya aku telah memberi manfaat bagi orang-orang yang teraniaya. Amin….

Malam makin larut, mulai ngelantur neh…


Saat ini, jam di handphone ku sudah menunjukkan pukul 23.51, tetapi aku masih belum pengen tidur. Jari2ku seolah tak mau beranjak dari chocky. Sejak tadi aku sudah menulis tetang masalah dunia, diriku, kali ini aku akan bercerita tentang orang-orang di sekitarku.

Baiklah, aku mulai dengan teman2ku yang sevisi, siapa lagi kalo bukan Ani, Nisa, Aul, n Pien. Entah bagaimanakah mereka sekarang tapi dulu saat aku masih di Malang, jelang kelulusanku, kami sering kumpul2. Berbagi tentang banyak hal, mulai tentang orang2 hebat di mata kami yang telah berhasil menciptakan perubahan, permasalahan sosial di msyarakat dan negeri ini, hingga pembicaraan yang pada dasarnya kami semua minim pengetahuan tentangnya “cinta”. Hehehe

Aku ingat dulu setelah adzan magrib berkumandang, biasanya kami kumpul di warung teplok punyanya Irwan dkk. Yang dibiayai dari program PKMK Dirjen Dikti. Sering juga kami beli makan di warung bu “racun”, mengenai kenapa ia disebut bu racun, alasannya lucu, karena sambal lalapannya, pedes MaNtAb… ada satu lagi kebiasaan gila yaitu makan ceker n kepala ayam bareng. Wuakakakak… seru banget, meskipun makanannya “katrok” tapi minumannya WINE. Hahahaha… gila banget deh rasanya… seharusnya red wine didampigi dengan makanan elit setaranya, tetapi di sini, di dunia kami hal tersebut tidak berlaku. We do what we wanna do…

Nah ada topik pembicaraan yang sering kami sendiri tidak tahu jawabanya, apalagi kalo bukan topik tentang cinta dan pernikahan. Cinta… bagiku sendiri… arh, sorry frens kalo kalian baca ini bukan berarti aku ingat masa laluku and ingin kembali padanya, aku Cuma ingin cerita sedikit mengenai apa yang aku tau tentang hal ini…. Aku pernah jatuh cinta pada seseorang, namanya Rasyid. Bagiku dia cinta pertama, lebih dari dua tahun aku menjalani hidup dengan bayangnya selalu di benakku. Saat2 dimana aku snagat mengharap kehadirannya, meskipun jarak dan waktu terbentang jauh antara kami. Saat2 dimana kami memaksakan diri di sela2 sempitnya waktu yang kami miliki untuk bisa menghabiskan waktu bersama and saling berbagi. Saat2 dimana semuanya terasa berwarna sebelum akhirnya ada sesuatu hal yang membuat kami berpisah hingga kini. Karenanya, pada dasara aku sendiripun tidak tau banyak tentang topik ini, mengingat selama ini hanya dia seorang yang pernah mengisi ruang di hatiku dan kemudian saat ia pergi, ruang tersebut tetap kosong hingga sekarang. Entahlah, mungkin udah dikotori oleh debu.

Nah, kali ini aku tidak mau nampak lemah lagi, disini au tidak akan membahas lebih banyak tentang dia, tetapi lebih pada kata Cintanya. Bagiku cinta itu adalah saat kamu bersama seseorang and kamu ngerasa nyaman bersamanya. Nyaman bisa berarti banyak hal, tapi detailnya hanya kita masing2 lah yang tau bagaimana takaran nyaman itu sendiri.

Jikalau sekarang, aku tertarik untuk punya cowok bule. Hehehe, mungkin lebih karena aku menginginkan kebebasan saja. Aku hanya ingin seseorang yang bisa membuatku merasa nyaman dengan tidak mengekang pilihan hidupku. Ya, memang bule bukan jaminan aku bisa merasakan hal itu, tetapi pengalaman and apa yang aku lihat sema ini, mengindikasikan banyak co indonesia membatasi ce or istri mereka. Once again, frankly it’s not a guarantee, but almost all men I asked about it, they said they won’t have a wife who work too hard. Ya… ya… ya… actually it doesn’t mean a western men are different, but I’ve never try it. So I think I have to prove it. OK… hehe

Sedangkan teman2ku tersebut, punya bermacam pendapat pula mengenai hal ini, tetaplah punya pacar and menikah dalam waktu dekat kita sepakati bukan sebagai prioritas dalam jangka pendek. Banyak hal yang selalu kami bicarakan tentang hal ini, tapi aku tidak bisa menuliskan detailnya J. Yang jelas, kami tidak mengenal aturan dan batasan dalam setiap ide dan gagasan kami, sehigga setiap orang akan selalu menghargai pendapat yang lain meskipun bertentangan dengan pemikiran masing2. Tapi, menurutku begitulah seharusnya perbedaan dihargai. Itulah cara kami dalam berdiskusi.

Nah selain mereka, ada juga teman2 yang sering aku ajak curhat tentang kerjaan dan masa2 kuliah di jurusan akuntansi UMM, yeah ada dewi, aprida, ika, ratih, n me2i. kami sering membahahas mengenai berbagai fenomena yang kemudian kami hadapi setelah melepas status mahasiswa. Ada juga temen2 dekat yang amasih selalu contact deganku, yup, siap lagi kalo bukan duo sobat SMP ku, Apry and Holy, yeah mereka selalu menjadi sobatku. Ada satu lagi cewek gila yang sering nongkrog ama aku, yup siapa lagi kalo bukan si bule gila Hannah. Hahaha…. Ne orang makin lama tambah gila aja, meskipun dah jadi artis. Wukakakkak…

Udah ah, kayaknya sudah saatnya aku tidur, besok harus masuk kerja.

DON’T TRY TO CHANGE PEOPLE TO BE LIKE YOU


Menulis Lagi… entah kenapa, aku sangat menyukai aktivitas ini. Rasanya inilah duniaku sebenarnya. Yup, aku gak tau harus mengatakannya dengan cara apa untuk menunjukkan aku sangat mencintai hal ini, atau mungkin sebenarnya aku tidak perlu berupaya mencari cara yang tept untuk mengatakannya. Cukup aku menulis saja terus menerus, maka itulah yang dimaksud dengan show ur love, not say ur love.

Kali ini, aku ingin bercerita mengenai pembicaraan aku barusan dengan Om ku. Bermula saat aku dan sepupu2ku beserta Om n Tanteku nonton berita tentang penyerangan Israel ke Palestina. Ya, berhubung Om ku dulu bekerja sebagai diplomat yang banyak berkecimpung dengan dunia politik Timur Tengah, maka bagiku tidak ada salahnya aku mencuri ilmu darinya dengan banyak bertanya. Pada dasarnya mungkin kata mencuri bukan diksi yang tepat, karena kalau mencuri berarti orang yang menjadi objek tidak merelakannya. Sedangkan dalam hal ini kan aku bertanya and Om ku menjawab dengan senang hati, artinya pengetahuan tersebut kudapatkan dengan kerelaan dari si pemberi ilmu.

Ok, kita kembali ke kasus Palestina n Israel. Kasus yang pelik dan rumit memang, kasus tak berakhir dan tak berujung. Aku sendiri pusig karenanya, karena banyak sekali hal yang bisa dikaitkan dengan kedua negara tersebut, mulai Yordania, Lebanon, Turki, Jerman, Perang Dunia, Masa kejayaan Spanyol hingga Columbus dan Negara temuannya Amerika. Aaahhh… panjang, berliku dan pelik, membuatku tidak tau harus memulai cerita ini darimana.

Mungkin hanya beberapa hal saja yang ingin aku tuliskan di sini. Hitler pada masa kepemimpinannya berusaha memusnahkan bangsa Yahudi di seluruh permukaan bumi. Siapa yang tidak pernah mendengar genocide atau rumah pemusnah masal tempat dimana para tahanan hitler yang merupakan orang-orang Yahudi tersebut dimusnahka dengan gas beracun. Holocaust dengan segala kebenaran dan kebohongan yang mengitarinya jumlah warga Yahudi yang tewas pada waktu itu, tetap saja faktanya bangsa Yahudi diincar n dibunuh. Apa yang melatar belakangi hal tersebut, yup Hitler yang menganggap bangsanya meruakan keturunan bangsa Arya, bangsa yang terbaik di bumi merasa teranca dengan keberadaan kaum Yahudi yang memang diakui dalam kitab suci sebagai orang-orang yang yang bisa dikatakan cerdas. Hitler jelas tak mau tersaingi. Maka, memusnahkan mereka adalah pilihan terbaik menurutnya.

Selajutnya Palestina dengan jalur gaza and tepi baratnya yang selalu menjadi lokasi konflik. Di negara ini memang terdapat beberapa pusat peradaban bagi agama2 di dunia, mulai dari Islam, Kristen hingga bangsa Yahudi. Berbagai hal pun mulai dilakukan bangsa yahudi untuk mengelabui umat Muslim terkait Masjid Al Aqso yang belakangan ditunjukkan dengan gambar masjid denga kubah berwarna emas. Padahal di dalam Al Qur’an setahuk dengan jelas siebutkan bahwa Masjid Al Aqso sebagai masji d dengan kubah biru. Yeah, meskipun aku tidak banyak tau tentang agama, setidaknya aku gak bego2 amatlah J. Kembali pada keberadaan peradaban tiga agama yang bermuara di negara ini, sebenarnya ada satu hal yang seharusnya bisa bersama kita renungkan. Bahwa semuagama tersebut nenek moyangnya adalah Ibrahim (Abraham), karenanya dibanding kita selalu melihat perbedaan yang berakhir dengan konflik dan pertikaian hingga mengorbankan orang2 tak berdosa, nampaknya lebih baik buat kita sama2 melihat persamaan tersebut saja. Mungkin akan lebih baik lagi jika kita bersama bisa menghormati keyakinan setiap orang, jangan pernah mengharapkan orang lain seperti kita, tetapi cobalah kita menghargai pilihan dan cara hidup yang mereka lakukan.

Keyakinan menurutku merupakan hak asasi setiap makhluk, apapun yang kita yakini, selama tidak mengganggu and merusak kedamaian serta ketentraman orang lain, maka sudah sepatutnya kita menghormatinya. Mungkin jika kita sudah bisa menghargai perbedaan and tidak berusaha merubah orang lain untuk menjadi seperti kita, maka dunia ini akan damai.

Pada dasarnya banyak hal yang bisa dibahas lagi terkait hal ini, tapi rasanya kok hal ini terlalu berat untuk jadi bahasan di blog ini sekarang ya. Jadi kayaknya aku mau ganti topik yang lebih nyantailah, yeah… tentang kehidupan.

Sunday, December 28, 2008

koruptor... Argh.....

Beberapa waktu yang lalu aku ngeliput di pengadilan tindak pidana korupsi or lebih beken dengan sebutan tipikor. Ini kali pertamanya bagiku, ngeliput di tempat dimana para tikus pencuri uang rakyat diadili untuk kemudian dikirim ke hotel prodeo.
Wah seru juga, malam itu sedangada sidang kasus alih fungsi hutan lindung menjadi pelabuhan tanjung siapi-api, palembang, sumatera selatan. materi sidang mendengarkan keterangan saksi, dengan terdakwa Sarjan Thaher.
Ada yang menarik dari terdakwa kali ini, dia begitu bersahabat. Dia mengakui semua bentuk ucapan terima kasih yang diberikan pemda sumsel kepada anggota dewan, termasuk dirinya sendiri. and dia juga bilang di DPR, hal itu merupakan hal yang wajar yang mulia, ucapnya kepada Hakim yang saat itu dipimpin Gus Rizal.
Aku cukup kaget dengan keberaniannya mengakui hal tersebut. menurutku, tidak banyak koruptor yang mau mengaku telah menerima uang haram atau mungkin lebih baik aku bilang uang rakyat saja. karena kata haram terlalu identik dengan agam, yang aku sendiri tidak punya pengetahuan yang banyak terkait hal tersebut. hehe..
lanjut ke persidangan, Sarjan juga mengaku menerima uang yang kalo dijumlahkan mencapai 300 juta lebih. menurutnya begitulah DPR, selalu ada uang yang ia sebut sebagai uang terima kasih dari pihak yang berhasil menggoal kan proyek tertentu. dalam sidang itu, tidak terlepas nama al amin nasution juga disebut sebagai penerima dana. Hhhh.... aku benci banget kalo orang yang dibackingi nama agama buat masuk senayan, tapi kemudian mencoreng agama itu sendiri dengan ulahnya. aku memang bukan seorang pemeluk agama yang taat, pada dasarnya aku biasa saja, tapi aku benci banget ketika kita membawa bendera agama saat melakukan dosa. oh please, jangan bikin jelek citra agama dong...
Kadang aku merasa lebih baik, saat orang lain tidak mengetahui apa agama yang aku peluk, karena dengan demikian orang tidak akan mengait2kan perilaku ku dengan aga tersebut. biar aku bertanggung jawab atas diriku sendiri, bukan hal lain yang harus bertanggungjawab atas diriku. setiap perbuatan kita sudah sepatutnya menjadi tanggungjawab kita sendiri.
Baiklah, kita sudah terlalu melebar, kembali ke ruang sidang tipikor. setelah sidang sarjkan Thaher tersebut, kemudian dilanjutkan dengan persidangan kasus pengadaan kapal patroli dengan terdakwa Bulyan Royan. kali ini, dua saksi dihadirkan di ruang sidang, Horsea Budi and Budi Hairi (jika aku tidak salah mengingat namanya). sangat menarik sidang ini mengingat Budi Khairi nampak takut untuk mengungkapkan fakta yang terjadi. Hakim pun turut berang karenanya, hingga Hakim mengucapkan " Anda di sini sebagai saksi, ngomong aja langsung, jangan mbulet aja kaya tadi".... "apa susahnya ngomong langsung, anda kan sudah disumpah"...
jangankan hakim, aku yang mengikuti persidangan juga jadi ikut2an berang karenanya. memang saksi nampak takut sekali berkata jujur, entah karena apa, apa karena takut bisa menjadi tersangka juga, atau takut dengan apa yang akan dilakukan terdakwa kelak terhadapnya ataupun karirnya.

this is love...





Hari terus berjalan. kayaknya udah lama banget aku gak pernah nulis di blog ku. padahal kemarin aku pengen posting tulisan pas ultah n pas hari ibu, tapi karena aku sok sibuk. jadi lupa deh buat nulis.
mungkin juga karena aku selalu liputan and pulangnya nulis berita, aku jadi ngerasa udah memenuhi kebutuhanku buat nulis. padahal itu kan beda, nulis berita and nulis di blog ini. blog ini memang bisa selalu menjadi tempat sampah yang baik. dia bersedia menampung apa saja yang ingin aku tumpahkan di sini.
kali ini, aku mau curhat tentang apa ya??? tentang pekerjaan deh. bekerja di media televisi, apalagi tv berita seperti yang aku jalani sekarang bikin aku gak tau hari n gak tau kapan tanggal merah. pekerjaanku ini memang tidak mengenal tanggal merah and cuti bersama sebagaimana yang ditetapkan pemerintah di kalender. everyday is sunday here. kita cuma dapat jatah libur 2 hari seminggu, itupun kalo tidak diminta masuk juga.
Mmmmm... kalo tidak cinta ama pekerjaan and profesi ini, aku yakin, tidak ada yang mau bertahan. Tapi cinta memang tangguh ya, bisa bikin kita mau aja masuk kerja saat semua orang lagi menikmati liburan di rumah, bersantai dengan keluarga ataupun rekreasi. kita tetap saja bekerjka melebihi jam kerja kita, meskipun yang lain sudah pulang kerja beberapa jam sebelum kita. kita mau saja berangkat di pagi buta, saat yang lain masih menikmati tidur dengan selimut hangat di pagi hari. Yeah, that's love.

Thursday, December 4, 2008

Butet Manurung... The real hero


Barusan, aku baca kompas hari ini. di halaman dua, ada gambar yang membuatku sempat berpikir sejenak. aku melihat wajah yang rsanya tidak asing, wajah yang beberapa tahun lalu tampil sebegai ikon iklan Kompas di televisi.
Wanitas berambut panjang ikal ini, diundang Preseiden SBY ke Istana Negara. Dedikasinya selama ini dikatakan Presiden sebagai sesuatu yang patut ditiru oleh Departemen Pendidikan nasional. Siapakah dia???
Yup... Butet Manurung, Seorang pejuang pendidikan buat anak2 pedalaman di Jambi, dan pendiri Sokola Rimba. bernama lengkap saur marlina Manurung,wanita keturunan batak ini memilih untuk mengabdikan hidupnya untuk mengajar suku Anak Dalam atau Kubu di Taman Nasional Bukit 12 (TNBD) dan Bukit 30, Jambi.
mendedikasikan hidupnya bagi masyarakat pedalaman, bukanlah pilihan mudah. setiap orang mungkin saja memiliki keinginan yang sama, akan tetapi hanya beberapa orang saja yang berani untuk melakukannya.
saya takjub dengan wanita ini, dengan pendidikannya yang sudah menyelesaikan program magisternya, sebenarnya dia bisa bekerja di kota dan menjalani kehidupan metropolis. akan tetapi, inilah makna sesungguhnya dari "Life is a choice". a choice from the deepest of our heart.
Dedikasai Butet terhdap pembangunan masyarakat mengantarkannya meraih penghargaan “The Man and Biosphere Award 2001″ dari LIPI-UNESCO dan “Woman of the Year” (2004) versi ANTV.
saya yakin, bukan berbagai penghargaan itu yang dikejar Butet. karena setelah mendapatkan penghargaan tersebut, dia masih terus menyelami pilihannya.
orang seperti inilah yang seharusnya mendapat perhatian lebih dari para pemimpin bangsa. orang-orang yang mendedikasikan hidupnya demi memajukan tunas bangsa, tanpa mengharapkan pujian, sanjungan dang penghargaan dari para pemimpin. orang-orang yang rela meninggalkan kenikmatan dunia dan gemerlap kehidupan metropolitan dan memilih hidup bersama masyarakat yang jauh dari hingar bingar.
bagi saya, apresiasi setinggi2nya patut kita beriakan kepada Butet dan teman2nya yang telah mengabdikan diri bagi masyarakat negeri ini. saya berharap suatu saat, saya memiliki kesempatan untuk mengabdikan diri di bidang kemanusiaan juga. Tuhan, ku percaya kau mendengar harapan ini. amin...

Monday, December 1, 2008

Here come again… ur shadow over me…


maaf ku telah menyakitimu
ku telah kecewakanmu
bahkan kusia-siakan hidupku
dan ku bawa kau s’perti diriku

walau hati ini trus menangis
menahan kesakitan ini
tapi kulakukan semua demi cinta

akhirnya juga harus kurelakan
kehilangan cinta sejatiku
segalanya tlah kuberikan
juga semua kekuranganku

jika memang ini yang terbaik
untuk diriku dan dirinya
kan kuterima semua demi cinta

jujur aku tak kuasa
saat terakhir ku genggam tanganmu
namun yang pasti terjadi
kita mungkin tak bersama lagi

bila nanti esok hari
kutemukan dirimu bahagia
ijinkan aku titipkan
rasa cinta kita selamanya

and this song

ku memang terlanjur mencintaimu
Dan tak pernah kusesali itu
Seluruh jiwa telah kuserahkan
Menggenggam janji setiaku

Kumohon jangan jadikan semua ini
Alasan kau menyakitiku
Meskipun cintamu tak hanya untukku
Tapi cobalah sejenak mengerti

Reff:
Bila rasaku ini rasamu
Sanggupkah engkau menahan sakitnya
Terkhianati cinta yang kau jaga

Coba bayangkan kembali
Betapa hancurnya hati ini kasih
Semua telah terjadi


Lagu ini sebenernya udah agak lama, cuman kemarin aku baru menyadari isi dari liriknya. Ternyata daleeem banget. Jadi ingat ama…
Coba deh, dengerin saat dia bilang would u plese understand for a moment??? If you feel what I felt, can you be so strong like what I’ve always done. To be strong for the broken hearted coz’ of u. but whateva, I will always love u.
And listen when the lyric said, sorry that I dissapointed u. Althougt you also hurting me, but I’ll do everything for love. I’ll do everything as long as it’ll be the best for both of us. If one day, u get someone who can make u happy ever after, please let me trust u to keep our love story foreva.
This song makes me remind him… yeah… yeah… yeah he is the only one… u know it… I won’t write his name now. I just remember with something he had promised me.
I remember the last day, I met him. He promised me something. I’ve never thinked that day is the last day we met. The last day in our relationship, the last day of our story, and the last lunch we had.
I dunno if what I’ve done before made us like this. We never talked about that problem. Maybe coz’ we kept the dissapointed we had to each other, then keep the problem forever is the way we have chosen. Yeah, it’s hard to believe, esp. for me. The last time I saw his eyes and his smile I really believe we’ll be together one day. But I also have to realise, everything has gone, and it shouldn’t be back again. “It’s time for something new and someone new” that’s d only thing I can say.